Wudhu merupakan kegiatan yang sudah tidak asing lagi bagi
umat muslim. Wudhu merupakan mekanisme bersuci yang selalu dilakukan oleh
setiap muslim sebelum melakukan ibadah yang mengharuskan untuk bersuci terlebih
dahulu, misalnya saja ketika hendak Sholat. Akan tetapi masih banyak yang belum
mengetahui bagaimana Tata Cara Wudhu dan Doanya sesuai tuntunan Rosulullah SAW.
Lalu bagaimanakah tata cara wudhu dan doanya sesuai dengan apa yang dicontohkan
Nabi Muhammad
Dari Amirul Mu’minin, Abî Hafs Umar bin
al-Khaththab, dia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya
setiap perbuatan itu tergantung
pada niatnya dan sesungguhnya
setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia
niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan)
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, dan
siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang
ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.”
Diriwayatkan oleh dua orang Imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail
bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhâri, dan Abul Husain Muslim
bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi al-Naisaburi, di dalam kedua kitab Shahih
mereka yang merupakan kitab paling shahih yang pernah ditulis.
Niat disini maksudnya adalah keinginan hati
untuk melakukan sesuatu dengan maksud dan tujuan tertentu. Harus diketahui
bahwa niat itu letaknya dihati, dan tidak ada tuntunan dari Rosulullah bahwa
kita harus mengucapkan niat menggunakan lisan. Disini saya tidak ingin
menyalahkan orang orang yang melafalkan niat saat berwudhu misalnya dengan
NAWAITU.... dan seterusnya. Hanya saja disini kami ingin menegaskan bahwa
Rosulullah tidak mencontohkan yang demikian. Jadi jangan ada lagi anggapan
bahwa jika tidak hapal niat wudhu maka wudhunya tidak sah, karena jika memang
begitu maka Wudhu Rosulullahpun tidak sah.
Yang terpenting dari niat disini ialah
meluruskan niat berwudhu hanya karena Allah SWT. Namun jika dengan melafalkan
membuat lebih yakin maka lakukan lah.
2. Membaca Doa (Bismillah)
2. Membaca Doa (Bismillah)
Jika ada pertanyaan bagaimana doa sebelum
Wudhu? Maka jawabannya adalah dengan membaca bismillah. Karena memang beliau
memerintahkan untuk membaca Bismillah saat akan memulai wudhu
Tidak
sah/sempurna wudhu’ sesorang jika tidak menyebut nama Allah, (yakni bismillah)
(HR. Ibnu Majah, 339; Tirmidzi, 26; Abu Dawud, 101. Hadits ini Shahih, lihat
Shahih Jami’u ash-Shaghir, no. 744)
3. Mencuci Kedua Telapak Tangan
3. Mencuci Kedua Telapak Tangan
Mengapa dicuci? Tentu jawaban gampangnya
adalah biar bersih sebelum kita gunakan untuk membasuh anggota tubuh yang lain.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam mencuci kedua telapak tangan saat berwudhu’
sebanyak tiga kali. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam juga membolehkan
mengambil air dari bejancdengan telapak tangan lalu mencuci kedua telapak
tangan itu. Tetapi Rasulullah melarang bagi orang yang bangan tidur mencelupkan
tangannya ke dalam bejana kecuali setelah mencucinya. (HR. Bukhari-Muslim)
4. Berkumur Kumur Dan Istinsyak
4. Berkumur Kumur Dan Istinsyak
Dari
Amr bin Yahya, ia berkata: Lalu ia berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung
dan menyemburkan dari tiga cidukan (HSR Muslim 1:123 dan 3:122)
Dari
Abdullah bin Zaid alAnshori, ketika diminta mencontohkan cara wudhu'
Rasulullah s.a.w..............hingga ia berkata:"Lalu ia (Rosulullooh
s.a.w.) berkumur-kumur dan menghirup air kehidung dari satu telapak tangan, ia
lakukan yang demikian tiga kali (HSR. Bukhary dan Muslim /lihat dari
hadisthadist di nomor 3).
Dari hadits tersebut menjelaskan bahwa Rosulullah
berkumur-kumur sambil menghirup air kedalam hidung (istinsyaq). Sebenarnya disini
saya juga masih kesulitan jika harus berkumur-kumur sambil menghirup air
kedalam hidung secara bersamaan, maka disini saya memisahkan kedua kegiatan
ini. Yaitu dengan berkumur dahulu sebanyak tiga kali selanjutnya menghirup air
kedalam hidung (istinsyaq) lalu mengeluarkannya dengan kuat. Ini saya lakukan
karena memang kita diperintahkan untuk taat kepada Allah sesuai dengan
kemampuan kita.
5. Membasuh Muka sambil menyela-nyela jenggot
5. Membasuh Muka sambil menyela-nyela jenggot
Selanjutnya adalah membasuh muka sebanyak
tiga kali sambil menyela-nyela jenggot (bagi yang punya jenggot) kalau gundul
apanya yang mau disela sela.
”Dan
basuhlah muka-muka kamu.” (Al-Maidah: 6)
6. Membasuh kepala dan telinga
6. Membasuh kepala dan telinga
Rasulullah mencontohkan tentang caranya
mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang telah dibasahkan
dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya mulai dari bagian depan
kepalanya ke belakangnya tengkuknya kemudian mengambalikan lagi ke depan
kepalanya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul
Baari, I/251)
Setelah itu tanpa mengambil air baru
Rasulullah langsung mengusap kedua telingannya. Dengan cara memasukkan jari
telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusap-usap kedua daun telinga.
Karena Rasulullah bersabda: ”Dua telinga itu termasuk kepala.”(HSR. Tirmidzi,
no. 37, Ibnu Majah, no. 442 dan 444, Abu Dawud no. 134 dan 135, Nasa’i no. 140)
Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits
adh-Dha’ifah, no. 995 mengatakan: “Tidak terdapat di dalam sunnah
(hadits-hadits nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam) yang mewajibkan mengambil air
baru untuk mengusap dua telinga. Keduanya diusap dengan sisa air dari mengusap
kepala berdasarkan hadits Rubayyi’
7. Membasuh kedua kaki
7. Membasuh kedua kaki
Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”Dan
basuhlah kaki-kakimu hingga dua mata kaki” (Al-Maidah: 6)
Rasulullah menyuruh umatnya agar
berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak sempurna cara
membasuhnya akan terkena ancaman neraka, sebagaimana beliau mengistilahkannya
dengan tumit-tumit neraka. Beliau memerintahkan agar membasuh kaki sampai kena
mata kaki bahkan beliau mencontohkan sampai membasahi betisnya. Beliau
mendahulukan kaki kanan dibasuh hingga tiga kali kemudian kaki kiri juga
demikian. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya
pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149,
3/128)
8. Berdoa
8. Berdoa
Berikut doa setelah wudhu yang diajarkan
Rosulullah SAW
“Asyahdu
anlaa ilaa ha illalah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuulahu. Allahummaj ‘alni minattawwabiina
waja’alni minal mutathohhiriin (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu
Majah)
0 Komentar untuk "Tata Cara Wudhu dan Doanya Lengkap Dengan Haditsnya"