suatu saat saya akan melaksanakan sholat, tentu sebelum melakukan
sholat saya berwudhu terlebih dahulu. Sesaat setelah melakukan takbirotul
ikhrom wudhu saya batal karena saya kentut. (pasti ada yang nyinyir tuh “ih
jorok banget sih” “dasar ***** gak disekolahin”) hellow kentut tu normal. Semua
orang kentut kali, kodok aja kentut, kalo gak percaya ya tanya ja sama
kodoknya. Hadeh kenapa saya jadi nuduh kalian semua, hehehehe.....oke lanjut
ceritanya, Nah istri saya yang mengetahui hal itu langsung berkata “kamu harus
banyak istigfar, harus bisa jaga wudhu bla bla bla....” saya yang merasa di
zolimi (berat banget bahasanya) dengan kata kata itu trus bilang “jaga wudhu
bukan berarti kagak boleh kentut lah” kan bisa bahaya kalo kagak bisa kentut.
Lalu terjadilah perdebatan lanjutan, intinya saya sebagai lelaki gak mau kalah
dong, tetep berusaha berargumen bahwa yang saya alami itu normal.
Tapi mungkin ada benernya juga sih kalau harus banyak istighfar mah, istigfar kan baik, mungkin memang saya saja yang saat itu merasa paling benar sendiri. Oke lanjut,.....
Menurut istri saya Menjaga wudhu adalah berusaha menjauhi atau menghindari hal-hal yang dapat membatalkan wudhu setelah kita berwudhu. Ada benarnya, tapi ada juga yang harus dikritisi. Seperti masih ada yang mengganjal kalau artinya seperti itu (mengganjal dimananya? Mengganjalnya tuh disini #megangdada). Karena diantara hal-hal yang membatalkan wudhu ada beberapa hal yang sulit kita kendalikan sesuai keinginan kita. Misalnya kentut, kencing, dll, itu merupakan hal-hal manusiawi yang pasti manusia alami. Dengan pengertian diatas kita seolah harus menahan kentut, kencing, BAB setelah wudhu. Saran saya kentut jangan ditahan tahan nanti meledak tuh perut (kayak teroris aja meledak-ledak). Kencing juga jangan ditahan gak baik untuk kesehatan, iya kalo bisa tahan, kalo kebobolan kan bisa hancur reputasi kita.
Jadi ada yang bilang gak boleh kentut kalo udah wudhu. Ini agak menyesatkan juga, ya boleh-boleh saja kentut setelah wudhu, tapi habis kentut ya wudhu lagi, gampang to. Gitu aja kok repot. Jadi kalo menurut saya menjaga wudhu adalah berusaha untuk selalu dalam keadaan memiliki wudhu. Intinya wudhu itu kita jadikan kebiasaan, bukan hanya pas mau sholat saja kita wudhu. Mau berangkat sekolah kita wudhu, mau berangkat kerja kita wudhu, mau tidur kita wudhu, mau interview kita wudhu, bahkan mau wudhu kita wudhu (hehehehe). Intinya wudhu kita jadikan hobi, apalagi kalau yang airnya melimpah. Ngomongin air saya jadi inget iklan di TV, “sekarang sumber air sudekat, saya bisa bantu mama ambil air untuk rebus adik..... ups untuk mandi adik.”
Keutamaan menjaga wudhu
1.
Dicintai Allah
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ
وَ يُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Seungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang
yang mensucikan diri (Al-Baqoroh :222)Selesai sudah kalau Allah cinta sama kita, bayangin aja coba, gimana kalo kamu lagi jatuh cinta. Pasti semua yang diminta akan kamu kasih, kamu turutin, iya kan....... ya iya lah. Kecuali kamu pelit, atau kamu gak punya. Tapi Allah Maha Pengasih, Maha Pemurah, maha Kaya. Yang tidak kita minta saja dikasih apalagi kalau kita minta.
2. Membuat Kita Lebih Berhati-hati Dalam Berbuat
Saat kita berada dalam keadaan suci dan kita sadar akan hal itu pasti akan membuat kita menjadi lebih menjaga diri kita dari hal hal yang mendatangkan keburukan. Misalnya kita akan berusaha menjaga lisan kita. Trus masa iya orang yang menjaga wudhunya kepikiran mau nyolong kotak amal.
3. Membuat wajah menjadi cerah
Kalau ingin mukanya kinclong ya tinggal sering-sering berwudhu saja. Dijamin manjur
4. Tanda keimanan
اعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ وَلاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ
Artinya : “..
dan ketahuilah sebaik-baik amal kalian adalah shalat dan tidaklah menjaga wudhu
melainkan orang-orang yang beriman.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad; shahih)
5. Menghapus dosa, meninggikan derajat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- قَالَ أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ
الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ. قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ.
قَالَ
إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ
عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ
الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
Artinya:
"Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah
menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?" Mereka (para
sahabat) menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda:
"Menyempurnakan wudhu pada kondisi yang susah (seperti keadaan yang sangat
dingin), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah
shalat. Maka itulah ribath." (HR. Muslim)
0 Komentar untuk "Menjaga Wudhu"