عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ
بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله
عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ
امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ
فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا
يُصِيْبُهَا أَوْ
امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
.
*رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن
المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري
في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة*
Dari
Amirul Mu’minin, Abî Hafs Umar bin al-Khaththab, dia berkata: “Saya
mendengar Rasulullah e bersabda: Sesungguhnya setiap
perbuatanitu tergantung pada niatnya dan sesungguhnya
setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Maka
barangsiapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, dan siapa
yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin
dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.” Diriwayatkan
oleh dua orang Imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim
bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhâri, dan Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj
bin Muslim al-Qusyairi al-Naisaburi, di dalam kedua kitab Shahih mereka yang
merupakan kitab paling shahih yang pernah ditulis.
Sekarang kita akan
membahas mengenai melafalkan niat. Apa hukum melafalkan niat? Kita akan bahas
secara ringan saja, tidak usah berat-berat yang penting serius. Misalnya ada
yang bertanya bagaimana niat puasa senin
kamis ? niat sholat tahajud ? niat puasa arafah ? niat zakat fitrah ? niat
sholat jumat ? niat sholat dhuha ?
niat wudhu ? niat puasa syawal ? niat
sholat jenazah ? dan niat lain lain. Pasti diantara kita ada yang bertanya
seperti itu. Nanti akan saya jawab.
Sebelum saya
menjawab itu semua, mari kita pahami dulu makna niat.
Definisi niat
An Niat (niat) secara bahasa berarti al
iraadah (keinginan) dan al
qashdu (maksud/tujuan) atau dengan kata lain qashdul quluub wa iraadatuhu (keinginan hati dengan maksud/tujuan). Jadi
jangan lagi nanya niat puasa
senin kamis, niat sholat tahajud dll. Karena tidak
mungkin kita sholat kalau kita tidak punya niat untuk sholat. Tidak mungkin
kita wudhu kalau kita tidak punya niat untuk wudhu. Masak iya ada orang tiba-tiba
puasa tanpa ada niat puasa sebelumnya. Pasti ada niat (keinginan hati dengan maksud tertentu) sebelum melakukan suatu
ibadah. Jadi intinya niat itu dihati. Dimana? Disini #megangdada
Untuk masalah
melafalkan niat misalnya usholi untuk
niat solat, maka sesungguhnya tidak ada hadits sohih yang menyatakan rosulullah
mengucapkan usholi saat mau solat, atau nawaitu wudhu saat mau wudhu.
Mungkin ada yang
beranggapan bahwa mengucapkan Usholi itu sunnah maka paragraf diatas sudah
menjawabnya. Yang namanya sunnah itu adalah apa yang diajarkan Rosulullah.
Mungkin ada yang
beranggapan bahwa mengucapkan usholi itu rukun sholat, sehingga jika ada yang
tidak dibaca maka solatnya tidak sah. maka anda berpendapat bahwa niat itu
harus dilafalkan. Sebenarnya paragraf diatas juga sudah bisa menjawab.
Untuk membuat anda lebih yakin sekarang
saya akan bertanya
Apakah semua amal ibadah harus dengan niat?
Anda akan menjawab
Tentu saja harus, sesuai dengan hadits yang anda tulis
diatas.
Oke, saya akan tanya
kembali
Lalu bagaimana dengan orang yang membaca alquran? Apakah
ada bacaan niat membaca alquran? Apakah orang itu tidak punya niat untuk
membaca al quran karena dia tidak melafalkan niatnya? Berarti sia-sia orang
yang membaca al quran karena selama ini tidak melafalkan niatnya?
Jadi yang dimaksud dengan niat membaca alquran iyalah
ada keinginan hati untuk membaca Alquran dengan tujuan..............(karena
Allah, pamer, dll) begitu juga dengan niat sholat, puasa, wudhu, dll.
Jadi intinya bukan masalah
sudah niat atau belum, karena saya yakin setiap kita akan melakukan suatu
ibadah pasti kita punya niat untuk melakukan ibadah itu, yang terpenting ialah
meluruskan niat kita hanya untuk Ridho Allah.
Semoga membantu.
0 Komentar untuk "Niat"