kita selalu mengucapkan syahadat saat solat 5 waktu. Setidaknya kita bersyahadat 9 kali dalam sehari (kalo sholat loh ya). Tapi masih banyak dari kita yang merasa hambar dengan syahadat yang diucapkan. Itu karena kita tidak benar-benar memahami esensi Syahadat.
Syahadat sering disebut dengan syahadatain (dalam bahasa arab berarti dua kalimat syahadat) karena memang mengandung dua kalimat yang tidak bisa dipisah-pisahkan.
Asyhadu
al laa ilaha iliallaah
Wa
asyhadu anna muhammadar rosulullaah
Untuk memahami esensi syahadat, sebelumnya kita
harus pahami makna harfiah dua kalimat tersebut. Jika saya bertanya kepada anda
apa arti kalimat pertama, maka sebagian
besar akan menjawab “aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah”. Sebenarnya itu
kurang tepat, karena tidak ada kata Robbi (tuhan) dalam kalimat tersebut. Yang ada
adalah ILAH (sesembahan). Sesungguhnya pada masa jahiliyah pun tuhan
orang-orang kafir Quraisy juga Allah. Sebagai contoh, nama ayah Nabi Muhammad
adalah Abdullah (hamba Allah). Jadi mereka sudah mengerti Allah sejak zaman
jahiliyah sekalipun. Bisa saya simpulkan
Tuhan mereka adalah Allah tapi sesembahan mereka adalah lata, uza, dll. Atau mungkin
ada juga yang mengartikan “aku bersaksi tiada tuhan yang berhak disembah selain
Allah”. Dan sekali lagi ini masih kurang tepat. Mengapa demikian, akan saya
gambarkan kepada anda. Dengan mengartikan
seperti itu maka kesimpulannya adalah Allah
adalah tuhan yang berhak disembah dan itu akan menimbulkan celah-celah baru
secara bahasa sebagai berikut:
1. Berarti mungkin masih ada tuhan lain, hanya saja tidak berhak disembah.
1. Berarti mungkin masih ada tuhan lain, hanya saja tidak berhak disembah.
2. Atau yang berhak disembah bukan Cuma tuhan. Kalo tuhan yang berhak
disembah itu Allah, kalo pusaka yang berhak disembah itu keris, kalau manusia yang
berhak disembah itu Muhammad, kalau bla bla bla.
Coba anda baca lagi dan fikirkan dengan
jernih, karena agak sulit memang mencerna tulisan saya ini dengan cepat karena kelemahan saya dalam memilih kata. Harap maklum
Jadi arti harfiah dari 2 kalimat syahadat yang
tepat adalah :
- Aku bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah
- Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
- Aku bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah
- Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
Dengan begitu tidak ada celah lagi karena
hanya Allah yang berhak disembah. Bukan keris, bukan Muhammad SAW, apalagi
Syahrini. Hehehe
Saya malah jadi bawa-bawa syahrini. Saya ingin
sedikit komentar untuk foto syahrini yang lagi ramai yaitu foto Syahrini yang
sedang disembah oleh karyawannya. Dalam hati saya apakah mereka tidak mengerti
arti syahadat yang selalu mereka ucapkan (kalo mengucapkan). Mungkin ada yang
bilang untuk lucu-lucuan, tapi seharusnya tidak melampaui batas. Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Oke kembali ke tema kita. Setelah kita
mengerti makna harfiah 2 kalimat syahadat, maka selanjutnya kita masuk pada
esensinya. Syahadat memiliki esensi sebagai berikut :
KESAKSIAN
Syahadat merupakan kesaksian kita terhadap kedudukan Allah SWT dan Muhammad SAW.
IKRAR
Ikrar yaitu
suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya.Ketika seseorang
mengucapkan kalimat syahadat, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan
memperjuangkan apa yang sudah ia ikrarkan itu.
SUMPAH
Seseorang
yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam menunaikan
sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung
jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.
JANJI
Syahadat juga
bermakna janji. Artinya, setiap muslim berjanji setia untuk mendengar dan taat
dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT yang terkandung dalam Al
Qur'an maupun Sunnah Rasul.
0 Komentar untuk "Arti Syahadat "