Sebenarnya terpilihnya Muhammad sebagai Nabi terakhir menyebabkan kecemburuan pada kaum Yahudi. Dimana mereka merasa seharusnya nabi terakhir dari kalangan mereka, Bukannya orang Arab. Hal itu kini sudah jauh berkembang menjadi kebencian terhadap Islam.
Pernahkah kita bertanya mengapa harus di Arab? Mengapa Nabi
terakhir Orang Arab? untuk menjawab semua itu tentu perlu dilakukan pengkajian
dan penelusuran mengenai Jazirah arab dari berbagai aspek, mulai dari
karakteristik bangsa arab sebelum islam dan letak geografis Jaziran Arab itu
sendiri.
Kita mulai dengan menyajikan secara singkat umat-umat yang
hidup disekitar Jazirah Arab sebelum Islam. Pada waktu itu dunia dikuasai oleh
dua negara Adi Daya yaitu Persia dan Romawi, kemudian menyusul India dan
Yunani.
Persia
adalah ladang subur berbagai khurafat (khayaan) keagamaan
dan filosofis yang saling bertentangan. Diantaranya adalah Zoroaster yang
dianut oleh kaum penguasa. Diantaranya adalah menguamakan perkawinan seseorang
dengan ibunya, anak perempuannya, atau saudaranya. Sebagaimana Yazdasir II yang
menikahi anak perempuannya sendiri. Dan masih banyak lagi
penyimpangan-penyimpangan yang tidak bisa saya sebutkan.
Selain Zoroaster, dipersia juga terdapat ajaran Mazdakia
yang menghalalkan wanita. Ajaran ini menjadikan manusia berserikat bahkan dalam
hal wanita sebagaimana mereka berserikat dalam hal air, api, rumput. Begitulah
betapa bejatnya Persia.
Romawi
Romawi telah dikuasai sepenuhnya oleh semangat kolonialisme
yang sangat naif karena dibalut dengan keinginan menyebarkan agama kristen dan
mempermainkannya sesuai hawa nafsunya sendiri. Negeri ini mengandalkan kekuatan
militernya untuk mensukseskan semangat kolonialismenya. Negeri ini tidak kalah
bejat dengan Persia dimana terjadi kebejatan moral, kehidupan nista, pemerasan
ekonomi, dll.
Sementara india dan yunani tenggelam dalam Khurafat agama
yang sama sekali tidak memberi manfaat kepadanya.
Sementara di Jazirah Arab bangsa Arab Hidup tenang. Mereka
tidak memiliki kemewahan dan peradaban persia yang akan membuat mereka
mengalami kemerosotan moral yang dikemas Agama. Mereka juga tidak memiliki
kekuatan militer Romawi. Apalagi suku-suku di Arab masih terpecah belah.
Sehingga mereka tidak bisa melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga.
Karakter bangsa arab saat itu (jahiliyah) masih menampakkan
fitrah kemanusiaan seperti setia, penolong, dermawan,harga diri dll. Sebagai
contoh mereka saling berperang antar suku atas nama harga diri. Membunuh anak
perempuan dengan dalih kesucian, kemuliaan, dan haga diri.
Disamping itu secara geografis Jazirah Arab terletak
diantara dua peradaban yaitu Peradaban Barat yang materialistis dan peradaban
Ujung Timur yang penuh khurafat seperti India dan China.
Dengan kondisi yang saya sebutkan diatas membuat Jazirah
Arab tidak tersentuh oleh peradaban disekitarnya. Jazirah Arab juga tidak
pernah bisa diinterfensi oleh negeri lain baik secara militer maupun secara
peradaban. Hal ini akan membuat penyebaran islam lebih mudah karena tidak
terganggu oleh pihak luar (PERSIA dan ROMAWI).
0 Komentar untuk "Rahasia dipilihnya Jazirah Arab Sebagai Tempat Kelahiran dan Petumbuhan Islam"