Doa dan tata cara berwudhu yang benar dan sempurna seperti Rasulullah | Rosulullah telah mencontohkan semua ibadah yang harus dilakukan termasuk wudhu.
Rosulullah bersabda yang artinya: “Sungguh, umatku akan dipanggil nanti pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya disekitar muka, tangan, dan kaki karena bekas Wudhu. Karena itu, barang siapa sanggup melebihkan basuhan wudhunya (melebihi yang telah difardukan pada muka, tangan, dan kaki), maka hendaklah ia melakukannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kalau kita membaca hadist diatas, kita
seolah-olah mendapat kabar gembira dari Rosulullah terutama kepada orang-orang
yang senantiasa menjaga wudhunya, atau bagi yang masih belum menjaga wudhunya
akan lebih berusaha lagi agar kelak juga kita dipanggil dalam keadaan yang
bercahaya.
يأيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا إذَا قُمْتْمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَأَيْديَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُؤُوْسِكُمْ وَ أَرْجُلَكُمْ إِلَى الِكَعْبَيْنِ
Wahai
orang-orang yang beriman jika kalian berdiri untuk (mendirikan) sholat maka
cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian hingga ke siku-siku dan
basuhlah kepala-kepala kalian dan (cucilah) kaki-kaki kalian hingga kedua mata
kaki. (Al-Maidah : 6)
Ayat diatas merupakan perintah Allah SWT agar kita melakukan wudhu sebelum melaksanakan sholat. Apa yang Allah perintahkan dalam Q.S. Al-Maidah : 6 merupakan rukun wudhu yang wajib harus dilakukan setiap kali berwudhu.
Rukun Wudhu
Ayat diatas merupakan perintah Allah SWT agar kita melakukan wudhu sebelum melaksanakan sholat. Apa yang Allah perintahkan dalam Q.S. Al-Maidah : 6 merupakan rukun wudhu yang wajib harus dilakukan setiap kali berwudhu.
Rukun Wudhu
- Niat
- Membasuh Muka
- Membasuh kedua tangan sampai siku
- Membasuh kepala
- Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
- Tertib (berurutan)
Cukup dengan melakukan itu semua
maka wudhu yang kita lakukan sah. Pasti sudah banyak dari kita yang mengetahuinya, atau
mungkin juga ada yang bertanya “trus kenapa selama ini kumur-kumur, membasuh telinga dll” maka akan saya jawab
itu SUNNAH. Sebagai bukti bahwa kita mencintai Rosulullah adalah dengan menjalankan Sunnah-sunnahnya.
Berikut
akan kami paparkan bagaimana Rosulullah berwudhu
a. Niat
karena setiap amal tergantung pada
niatnya.
Terus ada yang nanya, “NIAT nya gimana?”
agak bingung juga saya jawabnya kalau ditanya seperti itu. Soalnya setiap orang
yang berwudhu pasti memiliki niat untuk berwudhu sebelumnya.
Masa iya sih tiba-tiba ada orang yang tanpa sadar sudah berada ditempat wudhu
tanpa ada niat untuk berwudhu sebelumnya. Gimana.... sudah mulai pahamkah?
Jadi yang terpenting bukan hanya kata
NIAT nya saja, karena setiap orang yang berwudhu pasti sudah punya niat, yang
harus kita lakukan adalah MELURUSKAN NIAT. kita niatkan wudhu itu untuk
membersihkan diri kita dari hadast kecil dan yang pasti kita berwudhu untuk
mendapat ridho dari Allah (Lillahita’ala). Gitu loh..... niat itu ada didalam
hati kita.
Untuk masalah bagaimana bacaan niat wudhu maka sesungguhnya tidak ada hadits yang menerangkan tentang bacaan niat wudhu. Jadi intinya Rosulullah tidak pernah mengajari bacaan niat wudhu. Lalu bagaimana dengan bacaan niat yang selama ini kita ucapkan sebelum berwudhu? meskipun Rosulullah tidak pernah mengajari dan mencontohkan pelafalan niat wudhu (karena niat itu letaknya dihati) bukan berarti melafalkan niat wudhu dengan bacaan nawaitu wudhua dan seterusnya itu salah. Tujuan kami disini hanya ingin berbagi mengenai esensi dari niat itu sendiri. Kami rasa melafalkan niat boleh-boleh saja jika memang itu bisa membuat hati kita lebih mantap, sehingga bisa menjadi pengingat mengenai tujuan kita berwudhu.
Untuk masalah bagaimana bacaan niat wudhu maka sesungguhnya tidak ada hadits yang menerangkan tentang bacaan niat wudhu. Jadi intinya Rosulullah tidak pernah mengajari bacaan niat wudhu. Lalu bagaimana dengan bacaan niat yang selama ini kita ucapkan sebelum berwudhu? meskipun Rosulullah tidak pernah mengajari dan mencontohkan pelafalan niat wudhu (karena niat itu letaknya dihati) bukan berarti melafalkan niat wudhu dengan bacaan nawaitu wudhua dan seterusnya itu salah. Tujuan kami disini hanya ingin berbagi mengenai esensi dari niat itu sendiri. Kami rasa melafalkan niat boleh-boleh saja jika memang itu bisa membuat hati kita lebih mantap, sehingga bisa menjadi pengingat mengenai tujuan kita berwudhu.
b. Membaca
BISMILLAH
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوْءَ لَهُ وَ لاَ وُضُوْءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ
"Tidak ada sholat bagi orang yang tidak berwudlu dan tidak ada wudlu bagi orang yang tidak menyebutkan nama Allah atasnya". (Hadits Hasan, berkata Syaikh Al-Albani : "…Hadits ini memiliki syawahid yang banyak…", lihat irwaul golil no 81)
"Tidak ada sholat bagi orang yang tidak berwudlu dan tidak ada wudlu bagi orang yang tidak menyebutkan nama Allah atasnya". (Hadits Hasan, berkata Syaikh Al-Albani : "…Hadits ini memiliki syawahid yang banyak…", lihat irwaul golil no 81)
Yah memang harus begitu, segala sesuatu yang baik seharusnya diawali dengan BISMILLAH.
c. Mencuci/membasuh Telapak
Tangan
ini merupakan salah satu adab kita, karena
telapak tanganlah yang akan selalu kita gunakan untuk mengambil air dan
menggosok anggota badan yang dibasuh air wudhu, sudah selayaknya dibersihkan dulu, dibasuh dulu.
d. Berkumur-kumur dan ber Intisyaq
d. Berkumur-kumur dan ber Intisyaq
Ada perbedaan pendapat dari para ulama
mengenai hal ini, ada yang mensyifatinya sebagai hal yang wajib dilakukan, ada
yang menganggapnya sebagai sunnah. Tapi kalau menurut saya kita tidak perlu
bingung mengenai perbedaan ini, lebih baik kita lakukan saja. Toh sama-sama
dapat pahala.
Kalau berkumur pasti kita selalu
melakukannya saat berwudhu, tapi kalau Intisyaq? Apa kita sudah melakukannya.
Berintisyaq yaitu memasukan air kedalam hidung dengan cara menghirupnya bukan hanya memegang-megang hidung.
Berikut Hadits Abu Huroirah yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim
مَنْ تَوَضَّأَ
فَلْيَسْتَنْشِقْ
"Barangsiapa
yang berwudlu hendaklah dia beristinsyaq"
Dan juga hadits
yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Daruqutni dari hadits Laqith bin Sopoh,
bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا تَوَضَّأْتَ فَمَضْمِضْ
"Jika
engkau berwudlu maka berkumur-kumurlah" (Taudihul ahkam 1/173)
E. Mencuci/membasuh Wajah
E. Mencuci/membasuh Wajah
Kalau yang satu ini wajib, tidak boleh ditinggalkan saat kita wudhu. Tidak dijelaskan secara sar’i mengenai wajah. Jadi kita
kembalikan saja maknanya sesuai dengan makna bahasanya. Wajah adalah yang
dengannya timbul Muwajahah (Berhadapan), biasanya batasnya adalah tempat
tumbuhnya rambut. Trus Kalau Dedi Corbuzer? Hadeh kalau ada yang nanya seperti
itu tidak akan saya jawab. Soalnya dedi kan bukan muslim jadi gak wudhu.
Hehehehe. Nah ini kita lakukan sebanyak tiga kali.
Khusus bagi yang punya
jenggot, maka diperintahkan untuk menyela-nyela jenggotnya.
Jadi setelah 3 kali membasuh muka,
Rosulullah mengambil seciduk air dengan telapak tangannya lalu dibasuhkan ke
dagunya sambil menyela-nyela jenggotnya.(HR. Tirmidzi no.31, Abu Dawud, no. 145; Baihaqi,
I/154 dan Hakim, I/149, Shahih Jaami’u ash-Shaghir no. 4572). Biar bersih kan ya......
F. Membasuh Kedua Tangan Sampai
Siku
Allah berfirman dalam Alquran
”Dan basuhlah tangan-tanganmu sampai siku” (Al-Maaidah: 6)
Setelah membasuh muka, Rosulullah
kemudian membasuh kedua tangannya. Dimulai dari tangan kanan sebanyak tiga kali
lalu tangan kiri sebanyak tiga kali juga. Dan kedua tangan dibasuh sampai siku,
kalau bisa lebihin dikitlah. Sesuai dengan hadits pertama tadi.
G. Mengusap Kepala dan telinga
G. Mengusap Kepala dan telinga
Sesuai dengan firman Allah Surat
Almaidah ayat 6, kita diperintahkan untuk mengusap kepala. Ingat kepala, bukan
sebagian kepala. Caranya juga sudah dicontohkan oleh Rosulullah SAW yaitu:
Mengambil air dengan tangan lalu
mengusapkannya kekepala mulai dari depan sampai kebelakang lalu menariknya
kembali kedepan dan setelah itu langsung mengusap telinga dengan sisa air dari
mengusap kepala. Dan ini dilakukan sebayak 1 kali.
H. Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki
H. Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki
Ini juga merupakan perintah Allah dalam
surat Almaidah ayat 6. Jadi sama sepeti yang lainya, dimulai dari kaki kanan
terlebih dahulu sebanyak 3 kali dan dilanjutkan kaki kiri juga sebanyak 3 kali.
Nah kalau bisa juga kita lebihin diatas mata kaki sesuai dengan perintah
Rosululloh SAW didalam hadits yang pertama.
Selain itu juga Rosululah selalu
menselala-sela jari kakinya dengan kelingkingnya sesuai hadits (HSR. Bukhari;
Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128)
I. Tertib
I. Tertib
Nah kalo gak tau apa itu tertib sungguh terlalu. Hah
beneran ada yang gak tau, silahkan anda cari di google.....
J. Berdoa
J. Berdoa
"Tidak ada seorang pun dari
kalian yang berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya kemudian berkata :
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاََّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسوْلُهُ
kecuali
akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia masuk dari pintu
mana saja yang dia sukai". (Hadits riwayat Muslim, irwaul golil no 96)
Dan
juga tambahan yang diriwayatkan oleh Tirmidzi :
أللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Ya
Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku
termasuk orang-orang yang bersih.
Itulah tata cara berwudhu yang benar dan sempurna seperti dilakukan Rosulullah. Tentu kita akan sangat sulit untuk mengikuti Rosulullah secara sempurna, tapi setidaknya kita berusaha taat semampu kita.
Itulah tata cara berwudhu yang benar dan sempurna seperti dilakukan Rosulullah. Tentu kita akan sangat sulit untuk mengikuti Rosulullah secara sempurna, tapi setidaknya kita berusaha taat semampu kita.
0 Komentar untuk "Tata cara berwudhu yang benar dan sempurna seperti Rasulullah"